Selasa, 26 Mei 2015

Faktor-faktr Pendidikan



FAKTOR- FAKTOR PENDIDIKAN

Dalam aktivitas pendidikan ada enam faktor pendidikan yang dapat membentuk interaksiatau saling mempengaruhi namun  faktor integratirnya terutama terletak pada pendidikan dengan segala kemampuan dan keterbatasannya.[1]
Keenam faktor pendidikan tersebut meliputi :
1.      Faktor Tujuan
Faktor tujuan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa tehadap Tuhan YME dan bebudi peketi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepibadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Sesungguhnya faktor tujuan  bagi pendidikan adalah:
Ø Sebagai arah pendidikan
Ø Tujuan sebagai titik akhir
Ø Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain
Ø Memberi nilai pada usaha yang lain.
Sedangkan menurut Langeveld dalam bukunya Beknopte Teoristik Pedagogik dibedakan adanya macam-macam tujuan sebagai berikut :
1.      Tujuan Umum
2.      Tujuan tak sempurna ( tak lengkap)
3.      Tujuan sementara
4.      Tujuan perantara
5.      Tujuan insidensial
2.      Faktor  Pendidik
Faktor pendidikan adalah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik, yaitu meliputi orang tua,guru, orang dewasa, pemimpin masyarakat dan pemimpin agama.
Kita dapat membedakan pendidik itu menjadi dua kategori, yaitu:
a.       Pendidik menurut kodrat, yaitu orang tua
b.      Pendidik menurut jabatan, yaitu guru.
Orang tua sebagai pendidik menurut kodrat adalah pendidik pertama dan utama, karena secra kodrati anak dilahirkan oleh orang ibunya dalam keadaan tidak berdaya. Hubungan orang tua dan anaknya mengandung 2 unsur dasar yaitu unsur kasih sayang dan unsur kesadaran serta tanggung jawab.[2]
3.      Faktor Peserta Didik
Anak didik adalah orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Sedang arti sempit anak didik adalah anak yang diserahkan kepada tanggung jawab pendidik. Karakteristiknya adalah belum memiliki pribadi dewasa yang baik,masih menyempurnakan aspek tertentu dari kedewasaannya, memiliki  sifat-sifat dasar yang sedang ia kembangkan secara terpadu. Peserta didik dalam usia dan tingkat kelas yang sama bisa memiliki profil materi pengetahuan yang berbeda-beda. Hal ini tergantung kepada konteks  yang mendorong perkembangan seseorang. Ada 4 konteks  yang dapat disebutkan, yaitu :
Ø  Lingkungan dmaana peserta belajar  secara kebetulan dan kadang-kadang , disini mereka belajar tidak berprogram
Ø  Lingkungan belajar dimana peserta didik belajar secara sengaja dan dikehendaki
Ø  Sekolah dimana peserta didik belajar mengikuti program yang ditetapkan, dan
Ø  Lingkungan pendidikan optimal, disekolah yang ideal dimana peserta didik dapat melakukan cara belajar siswa aktif  (CBSA) sekaligus menghayati  nilai-nilai.[3]
Secara teoritis peserta didik bisa berkembang secara optimal dalam arti mampu berkembang kreatif optimal , jika mendapat konteks lingkungan yang keempat tersebut.

4.      Faktor Isi/Materi Pendidikan
Ini merupakan suatu faktor berupa materi yang akan di ajarkan oleh pendidik dan diterima oleh peserta didik. Materi pendidikan diharapkan merupakan suatu materi yang segar dan update selain itu juga harus mudah dicerna dan interaktif. Jadi terdapat timbal balik antara pendidik dan peserta dalam melakukan pembelajaran. Dalam usaha pendidikan yang diselenggarakan di keluarga, disekolah dan dimasyarakat, ada syarat utama dalam pemilihan materi pendidikan, yaitu:[4]
v  Materi harus sesuai dengan tujuan pendidikan
v  Materi harus sesuai dengan peserta didik.
5.      Faktor Metode Pendidikan
Metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alat penujang dalam menyampaikan materi untuk mencapai tujuan. Metode pendidikan yang baik adalah yang bisa diserap oleh siswa, mudah dipahami dan memiliki manfaat ilmu yang besar. Peristiwa pendidikan ditandai dengan adanya interaksi edukatif. Untuk menentukan apakah sebuah metode dapat disebut baik diperlukan patokan yang bersumber pada beberapa faktor. Faktor utama yang menentukan adalah tujuan yang akan dicapai.[5]

6.      Faktor Situasi Lingkungan
Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Lingkungan juga merupakan suatu faktor penting dalam menunjang keberhasilan sebuah tujuan pendidikan. Situasi lingkungan ini meliputi lingkungan fisik lingkungan teknis dan lingkungan sosio-kultural. Dalam hal dimana situasi lingkungan berpengaruh  secara negatif terhadap pendidikan, maka lingkungan itu menjadi pembatas pendidikan.[6]






[1] Ihsan, Fuad. Dasar-dasar Pendidikan. (Jakarta:  Rineka Cipta, 1995). Hlmn. 7
[2] Ibid. Dasar-dasar Pendidikan. Hlmn. 8
[3] Ibid. Dasar-dasar Pendidikan. Hlmn. 9
[4] Ibid. Dasar-dasar Pendidikan. Hlmn. 9
[5] Ibid. Dasar-dasar Pendidikan. Hlmn.10
[6] Ibid. Dasar-dasar Pendidikan. Hlmn. 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar