FAKTOR- FAKTOR
PENDIDIKAN
Dalam aktivitas
pendidikan ada enam faktor pendidikan yang dapat membentuk interaksiatau saling
mempengaruhi namun faktor integratirnya
terutama terletak pada pendidikan dengan segala kemampuan dan keterbatasannya.[1]
Keenam faktor
pendidikan tersebut meliputi :
1.
Faktor Tujuan
Faktor tujuan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa tehadap Tuhan YME
dan bebudi peketi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepibadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Sesungguhnya faktor tujuan bagi pendidikan adalah:
Ø Sebagai arah pendidikan
Ø Tujuan sebagai titik akhir
Ø Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain
Ø Memberi nilai pada usaha yang lain.
Sedangkan
menurut Langeveld dalam bukunya Beknopte Teoristik Pedagogik dibedakan
adanya macam-macam tujuan sebagai berikut :
1.
Tujuan Umum
2.
Tujuan tak
sempurna ( tak lengkap)
3.
Tujuan
sementara
4.
Tujuan perantara
5.
Tujuan
insidensial
2.
Faktor Pendidik
Faktor
pendidikan adalah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik, yaitu
meliputi orang tua,guru, orang dewasa, pemimpin masyarakat dan pemimpin agama.
Kita dapat membedakan pendidik itu menjadi dua kategori, yaitu:
a.
Pendidik
menurut kodrat, yaitu orang tua
b.
Pendidik
menurut jabatan, yaitu guru.
Orang tua
sebagai pendidik menurut kodrat adalah pendidik pertama dan utama, karena secra
kodrati anak dilahirkan oleh orang ibunya dalam keadaan tidak berdaya. Hubungan
orang tua dan anaknya mengandung 2 unsur dasar yaitu unsur kasih sayang dan
unsur kesadaran serta tanggung jawab.[2]
3.
Faktor Peserta
Didik
Anak didik
adalah orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang
menjalankan kegiatan pendidikan. Sedang arti sempit anak didik adalah anak yang
diserahkan kepada tanggung jawab pendidik. Karakteristiknya adalah belum
memiliki pribadi dewasa yang baik,masih menyempurnakan aspek tertentu dari
kedewasaannya, memiliki sifat-sifat
dasar yang sedang ia kembangkan secara terpadu. Peserta didik dalam usia dan
tingkat kelas yang sama bisa memiliki profil materi pengetahuan yang
berbeda-beda. Hal ini tergantung kepada konteks
yang mendorong perkembangan seseorang. Ada 4 konteks yang dapat disebutkan, yaitu :
Ø Lingkungan dmaana peserta belajar
secara kebetulan dan kadang-kadang , disini mereka belajar tidak
berprogram
Ø Lingkungan belajar dimana peserta didik belajar secara sengaja dan
dikehendaki
Ø Sekolah dimana peserta didik belajar mengikuti program yang
ditetapkan, dan
Ø Lingkungan pendidikan optimal, disekolah yang ideal dimana peserta
didik dapat melakukan cara belajar siswa aktif
(CBSA) sekaligus menghayati
nilai-nilai.[3]
Secara teoritis
peserta didik bisa berkembang secara optimal dalam arti mampu berkembang
kreatif optimal , jika mendapat konteks lingkungan yang keempat tersebut.
4.
Faktor
Isi/Materi Pendidikan
Ini merupakan
suatu faktor berupa materi yang akan di ajarkan oleh pendidik dan diterima oleh
peserta didik. Materi pendidikan diharapkan merupakan suatu materi yang segar
dan update selain itu juga harus mudah dicerna dan interaktif. Jadi terdapat
timbal balik antara pendidik dan peserta dalam melakukan pembelajaran. Dalam
usaha pendidikan yang diselenggarakan di keluarga, disekolah dan dimasyarakat,
ada syarat utama dalam pemilihan materi pendidikan, yaitu:[4]
v Materi harus sesuai dengan tujuan pendidikan
v Materi harus sesuai dengan peserta didik.
5.
Faktor Metode
Pendidikan
Metode adalah
cara yang didalam fungsinya merupakan alat penujang dalam menyampaikan materi
untuk mencapai tujuan. Metode pendidikan yang baik adalah yang bisa diserap
oleh siswa, mudah dipahami dan memiliki manfaat ilmu yang besar. Peristiwa
pendidikan ditandai dengan adanya interaksi edukatif. Untuk menentukan apakah sebuah
metode dapat disebut baik diperlukan patokan yang bersumber pada beberapa
faktor. Faktor utama yang menentukan adalah tujuan yang akan dicapai.[5]
6.
Faktor Situasi
Lingkungan
Situasi
lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Lingkungan juga merupakan
suatu faktor penting dalam menunjang keberhasilan sebuah tujuan pendidikan.
Situasi lingkungan ini meliputi lingkungan fisik lingkungan teknis dan
lingkungan sosio-kultural. Dalam hal dimana situasi lingkungan berpengaruh secara negatif terhadap pendidikan, maka
lingkungan itu menjadi pembatas pendidikan.[6]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar