PENDEKATAN
DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PKN MI
A. Pengertian
Pendekatan
Pendekatan (approach) diartikan sebagai cara
menangani masalah atau cara khusus untuk membuka suatu organ atau satu bagian.
Pendekatan juga dapat diartikan sebagai cara menangani konflik-konflik pribadi
atau diartikan sebagai langkah awal atau langkah pendahuluan.
Istilah pendekatan dapat digunakan
dalam berbagai aspek, yaitu:
1. Pendekatan
Behavioristik adalah metode untuk mempelajarai individu-individu melalui
observasi atas apa yang mereka kerjakan.
2. Pendekatan
Dialog, yaitu didasarkan pada pandangan bahwa manusia memiliki dua hubungan
fundamental yang berbeda.
3. Pedekatan
Holistika adalah pendekatan menyeluruh terhadap manusia guna memperoleh segala
macam pengertian tentang manusia itu sendiri.
4. Pendekatan
Normatif yaitu pendekatan yang menggunakan norma-norma tertentu sebagai patokan
dan standar.
5. Pendekatan
Objektif adalah pendekatan yang bersifat sosial dengan tujuan memperkuat atau
menyanggah pengamatan itu sendiri.
6. Pendekatan
Sistem adalah kecenderungan metodologis yang meyakini metode riset sebagai
jalan terbaik untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
B. Pendekatan
dalam Pembelajaran PPKn MI/SD
Ada delapan pendekatan yang dipandang bisa mencapai
tujuan Pembelajaran PKn antara lain:
1. Evokasi
Pendekatan ini
menekankan pada inisiatif peserta didik untuk mengekspresikan dirinya secara
spontan yang didasarkan pada kebebasan dan kesempatan. Dalam
mengimplementasikan pendekatan ini peranan guru, keluarga dan masyarakat amat
penting, agar peserta didik bisa memadukan pendidikan formal di sekolah dan
pengalaman di luar sekolah.
2.
Inkulkasi (Menanamkan)
Pendekatan ini
didasarkan pada sejumlah pertanyaan nilai yang disusun oleh guru. Dalam
aplikasinya tehnik mengajar nilai yang tepat adalah tehnik inkuiri nilai (value
inqury) dimana target nilai yang diharapkan dapat dicapai dengan
memanipulasikan kedalam pertanyaan.
3. Pendekatan
Kesadaran
Dalam hal ini, yang
menjadi sasaran adalah bagaimana mengungkap dan membina kesadaran peserta didik
tentang nilai-nilai teretentu yang ada pada dirinya atau orang lain.
4. Penalaran
Moral
Salah satu pendekatan
dalam pendidikan moral adalah penalaran moral. Anak dilibatkan dalam suatu
dilema moral, sehingga keputusan yang diambil terhadap dilema moral harus dapat
diberikan alasan-alasan yang masuk akal.
5. Pendekatan
Analisis Nilai
Melalui pendekatan ini
siswa diajak untuk mengkaji atau menganalisis nilai apa yang ada dalam suatu
media atau stimulus yang memang disiapkan oleh guru dalam mengajarkan
pendidikan nilai dan moral.
6. Pengungkapan
Nilai.
Pendekatan ini lebih
pada upaya meningkatkan keadaran diri (self-awareness) dan memperhatikan diri
(self caring) dan bukannya pemecahan masalah. Melalui pendekatan ini peserta
didik dibina kesadaran emosionalnya tentang nilai yang ada dalam dirinya
melalui cara-cara kritis dan rational, dan akhirnya menguji kebenaran, kebaikan
dan ketepatannya.
7. Pendekatan
Komitmen.
Pendekatan komitmen
dalam pendidikan nilai dan moral mengarahkan dan menekankan pada seperangkat
nilai yang akan mendasari pola pikir setiap guru yang bertanggungjawab terhadap
pendidikan nilai dan moral.
8. Pendekatan
Memadukan (Union approch).
Pendekatan ini berusaha
menyatukan diri peserta didik dengan pengalaman riil yang dirancang oleh guru
dalam proses belajar mengajar.
C. Pengertian
Strategi Pembelajaran
Arti strategi secara umum adalah suatu seni atau
cara memperdayakan sumber daya manusia. Kata strategi digunakan sesuai dengan
apa yang ingin dikembangkan untuk memudahkan mencapai tujuan. Sedangkan
pembelajaran memiliki arti suatu proses yang terencana secara sistematis. Jadi,
pengertian strategi pembelajaran adalah suatu seni yang memberdayakan sumber daya
manusia secara sistenatis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengertian
strategi pembelajaran cukup beragam, walaupun pada dasarnya sama yaitu untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
D. Strategi
dalam Pembelajaran PKn MI
Ada 12 strategi dalam pembelajaran PKn (Tim ICCE UIN
Jakarta;2004) antara lain:
1. Membaca
Buku Ajar (Reading Guide).
Siswa diminta untuk
membaca materi yang akan dibahas dengan membuat kisi-kisi panduan.
2. Mencari
Informasi (Information Search).
Dilakukan dengan
mengambil materi dari berbagai sumber, koran, majalah, tabloid, dan sebaginya.
3. Pengalaman
Penting (Critical Incident).
Melibatkan siswa-siswi
sejak awal dengan meminta mereka menceritakan atau mengungkapkan
pengalaman-pengalamannya.
4. Melihat
Kejadian Sebenarnya (seeing How it is).
Siswa diminta untuk
memahami suatu kondisi tidal lazim yang terjadi atau yang dihadapi oleh
seseorang.
5. Jigsaw
Digunakan bila materi
yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dengan melibatkan
semua siswa dalam pembelajaran.
6. Curah
Gagasan (Brainstorming).
Inventarisasi ide
melalui curah pendapat tentang topik tertentu.
7. Diskusi
Kelompok Kecil (Small Group Discussion).
Untuk membangun kerja
sama indivdu dalam kelompok.
8. Adu
Argumen (Point Conterpoint).
Untuk merangsang
diskusi, membangun argumentasi dan memiliki pemahaman yang lebih mendalam
tentang berbagai isu kompleks.
9. Debat
Aktif (Active Debate).
Mendorong siswa untuk
berpikir kritis, argumentatif dan reflektif.
10. Bermain
Peran (Role Playing).
Mengajarkan siswa
bersikap empati.
11. Mengomentari
Poster Gambar (Role Playing).
Untuk menstimulasi dan
meningkatkan kreatifitas dan mendorong penghayatan siswa terhadap suatu
masalah.
12. Peta
Konsep (Concept Maping).
Menuntut daya
kreatifitas dan kemampuan tingkat analisis siawa.
E. Penerapan
Pendekatan dan Strategi dalam Pembelajaran PKn
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas
membutuhkan pendekatan dan strategi yang tepat dan mempersiapkannya dengan
matang. Persiapan pembelajaran tersebut mencakup penentuan materi dan
prosedur-prosedur yang akan ditempuh dalam pembelajaran yang meliputi persiapan
pembelajaran, pengelolaan kelas, peran serta siswa, sistem evaluasi dan upaya
tindak lanjut (feed back). Keberhasilan guru dalam menerapkan pembelajaran yang
efektif akan sangat tergantung dari pendekatan dan strategi yang digunakan oleh
guru dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
Guru mengembangakan startegi atau taktik yang tepat,
dengan pendekatan-pendekatan atau model-model belajar yang diterapkan serta
didukung oleh metode dan media yang aktif. Hal ini akan membantu guru dalam
memahami dan membantu siswa untuk berlatih mengamalkan nilai moral Pancasila
dan budi pekerti yang dipelajari disekolah. Dari sekian banyak pendekatan dan
strategi serta metode-metode pembelajaran, perlu dipilih beberapa pendekatan yang
sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan siswa serta tujuan yang ingin
dicapai dari proses pembelajaran.
Sumber:
Bahan ajar Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
MI, yang disusun oleh TIM Dosen PGMI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar