RESUME
OVERHEAD TRANSPARENCY
OLEH
KELOMPOK 4 (EMPAT)
1.
Hardiwi
Endang Fastin (15.1.13.9.222)
2.
Dini
Oktaviana (15.1.13.9.223)
3.
Ibrahim
Hunaefi (15.1.13.9.224)
4.
Tria
Ami Laksmi (15.1.13.9.225)
PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN
KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN)
2014/2015
OVERHEAD TRANSPARENCY
Media Overhead
Transparency (OHT) dengan Overhead Projector (OHP) sebagai perangkat kerasnya
merupakan salah satu medum yang dapat dimanfaatkan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga memicu terjadinya proses
belajar dalam diri siswa. Medium ini bisa menjadi suatu sarana menyalurkan
pesan, terutama pesan intruksional.
I.
Dasar
Pengertian OHP dan OHT
Overhead
Projector mulai dikembangkan pada akhir perang dunia kedua dan dirancang khusus
sebagai media untuk penggunaan di ruang kelas. Hal itu terlihat dari cirinya
yang mengandalkan tenaga listrik dan lampu proyektor untuk memproyeksikan
gambar atau benda.
Dilihat dari sejarah perkembangannya, OHO mulai digunakan di diklat-diklat
umum di Amerika Serikat pada akhir tahun 1950-an atau permulaan 1960-an.
A.
APAKAH
OVERHEAD PROJECTOR ITU?
Ovehead
Projector (OHP) adalah salah satu alat yang digunakan untuk memproduksi atau
memproyeksikan gambar atau visual yang ada di dalam transparansi flm. Caranya
adalah dengan meletakkan transparansi di atas permukaan kaca yang apabila lampu
OHP dinyalakan maka transparansi tersebut akan terproyeksikan. Kemampuan lensa
yang ada di dalam OHP memungkikan pantulan gambar atau tulisan menjadi lebih
besar dari aslinya dan tampil dengan cahaya yang cemerlang. OHP juga dapat
digunakan menjelaskan suatu materi pelajaran tanpa harus menggunakan plastik
transparansi. Benda tidak tembus pandang seperti kertas akan tampak bayangan
hitam atau siluet ketika diproyeksikan. Cara ini bisa digunakan ketika guru
matematika mengajarkan berbagai bentuk segitiga, trapezium, segi empat dan
sebagainya dalam pelajaran matematika.
OHP memang
dirancang khusus untuk suatu kelas atau ruangan tertutup. Oleh karena itu
penggunaan OHP akan efektif bila memenuhi persyaratan tertentu. Jumlah siswa
biasanya tidak lebih dari lima puluh orang kecuali jika pembesaran proyeksi
memungkinkan siswa yang duduk paling belakang mampu membacanya.
Dalam
menggunakan OHP gangguan sinar atau cahaya dari luar ruangan harus
dikendalikan. Jika tidak maka proyeksi dilayar akan kurang jernih dan tidak
tajam. Lampu ruangan pun sebaiknya tidak terlalu terang agar proyeksi tidak
tergangu oleh cahaya lampu tersebut. Pengaturan tempat duduk dan desain
transparansi juga turut berperan dalam mengefektifkan pesan yang disampaikan.
Pada dasarnya,
media ini sangat sederhana dan barangkali harganya paling murah jika
dibandingkan dengan media visual lainnya. Perangkat OHP berbentuk empat persegi
panjang dengan bermacam-macam ukuran, yang berisikan lampu, lensa, kaca, kipas
angin kecil, dan tombol “on and off”.
Jika kita lihat
bagian dalamnya, overhead projector ini berisikan bola lampu, ‘switch’
lampu, dan kipas angin kecil.
Lampu tersebut
digunakan untuk menyoroti bagian atas permukaan kaca. Overhead projector
sebetulnya menggunakan system proyeksi secara tidak langsung (indirect
projection system). Secara sederhana dapat diartikan bahwa sinar lampu
tidak berjalan lurus dari bola lampu ke layar melainkan diarahkan dahulu
kecermin-cerminsebelum mencapai layar. Lampu adalah sumber cahaya yang kemudian
diarahkan oleh cermin A sehingga memancarkan ke atas melalui permukaan kaca
atas overhead. Permukaan ini adalah tempat Anda meletakkan transparansi
atau benda lain yang akan diproyeksikan. Selanjutnya gambar yang diproyeksikan
brjalan keatas menuju kepala projector dan sekali lagi diarahkan oleh cermin B
sehingga gambar menuju ke layar. Lampu dari OHP yang dipancarkan sangat kuat sehingga
dapat digunakan dalam kelas yang memiliki cahaya lampu yang kurang terang.
Saat ini OHP
memang telah menyatu dengan berbagai kegiatan instruksional dan informasional.
Perhatikan jika Anda sedang berada di suatu sekolah dasar atau menengah di
perkotaan. Perhatikan pula ketika Anda sedang mengikuti suatu kursus, seminar,
symposium, lokakarya, atau diskusi. Terlihat secara nyata bahwa OHP berhasil
menggeser kedudukan papan tulis ataupun whiteboard sebagai media utama
dalam berbagai kegiatan akademis dan dalam berbagai kegiatan ditengah-tengah
masyarakat. Walaupun harganya relatif lebh mahal jika dibandingkan dengan papan
tulis, media ini jauh lebih menguntungkan dan memudahkan presenter dalam
membawakan sajiannya. Kelebihan-kelebihan tersebut akan kta bahas nanti.
Anda bisa
menemukan bermacam-macam bentuk OHP di pasaran dengan berbagai ukuran dan
masing-masing kelebihannya. Dalam perkembangannya, model media ini diarahkan
kepada kemudahan dalam membawa dan mengoperasikannya.
B.
APAKAH
OVERHEAD TRANSPARENCY (OHT) ITU?
Transparansi
merupakan lembaran plastic bening yang penyajianya harus menyatu dengan OHP itu
sendiri. Transparansi adalah tempat untuk menulis materi atau gambar yang akan
diajarkan atau disampaikan kepada siswa. Transparansi yang tersebut bersifat
tembus pandang (transparan) atau tembus cahaya yang memiliki ukuran standar
dengan rasio panjang dan lebar berbanding
4:5. Pada umumnya plastik transparansi berukuran kuarto atau format baku
18x22 cm.
Biasanya suatu
lembaran transparansi ditempelkan diatas sebuah bingkai karton tebal. Ini
dilakukan kalau Anda ingin menggunakannya berkali-kali. Keuntungan Anda memberi
bingkai pada transparansi, selain membuat transparansi lebih awet, Anda juga
dapat menggunakan ruangan-ruangan pada bingkai karton tersebut sebagai
catatan-catatan kecil selama Anda dalam presentasi. Anda bisa menuliskan inti
materi yang penting sebagai pendukung dari pesan yang dituliskan di
transparansi.
1.
Jenis-jenis
Transparansi
Suatu lembaran
plastik transparansi ternyata memiliki perbedaan. Letak perbedaan tersebut ada
pada bahan baku pembuatan plastik tersebut. Ada plastik transparansi yang hanya
bisa langsung digunakan dengan cara menulis dengan cara menulis di atasnya.
Jenis transparansi ini di sebut “write on film”, yaitu lembaran transparansi
tunggal bening yang berukuran 215 x 266 atau 297 mm. dengan ketebalan lebih
kurang 0,1 mm, transparansi ini tidak mudah robek. Jenis plastik transparansi
lain adalah transparansi film infrared (transparansi thermal). Anda
dapat memindahkan isi pesan dari sumber manapun yang mengandung karbon di atas
selembar transparansi infrared tersebut
yang masih kosong dengan menggunakan alat yang disebut dengan “transparency
make”, “thermal copier” atau mesin foto copi. Untuk menghindari pemborosan,
sumber bahan anda harus betul-betul
mengandung karbon atau lebih baik lagi
difoto copi terlebih dahulu sebelum diproses ke dalam bentuk transparansi.
Beberapa jenis transparansi ini diantaranya:
·
Film
transparansi yang menghasilkan gambar hitam pada latar belakang bening
·
Film
transparansi yang menghasilkan gambar hitam pada latar belakang biru dan kuning
·
Film
transparansi yang menghasilkan gambar merah, hijau, biru, dan ungu pada
latarbelakang bening.
Sedangkan
transparansi yang anda sebut dengan PPC film atau photo film adalah transparansi
yang bisa menghasilkan gambar dari proses “erographic” yaitu proses
dengan mengunakan mesin foto copi yang menhasilkan gambar hitam dengan latar
belakang bening.
Disamping itu,
masih ada sejenis transparansi yang dapat memvariasikan transparansi anda,
yaitu “highlight film”, berupa lembaran tunggal warna biru yang jika di
tulis dengan pen khusus akan menghasilkan tulisan berwarna kuning.
2.
Bentuk-bentuk
transparansi
Sejauh ini anda
telah diperkenalkan kepada suatu bentik transparansi tunggal dengaqn format
kuarto. Namun Anda mungkin akan menggunakan bentuk transparansi lain dalam
bentuk gulungan. OHP model tertentu menyediakan tempat penggulungan
transparansi di sisi depan OHP tersebut. Transparansi ini memiliki panjang
kurang lebih 15 m dengan lebar 26 cm. gulungan transparansi ini dapat digunakan
untuk memproyeksikan informasi yang di tulis dengan tangan. Keuntungan bentuk
ini adalah bahwa anda dapat menulis terus-menerus diatasnya tanpa harus
mengganti-ganti selembar demi selembar. Kita cukup menyediakan “felt tip pens”
khusus unuk tujuan ini. Apabila gulungan plastik tersebut sudah penuyh dengan
tulisan atau gambar sedangkan anda masih ingin menggunakannya kembali, maka
anda dapat menghapusnya dengan kain lap bersih yang diberi cairan pembersih
yang mengandung tetra chloride atau sejensnya.
3.
Kelebihan
media OHP
Overhead
proyektor merupakan salah satu media yang sangat mudah dioperasikan oleh setiap
orang. Hanya dengan menekan tombol “on” atau “off” lalu menyesuaikan lensanya
agar proyeksinya terfokus pada layar maka OHP telah siap digunakan. OHP juga
sangat mudah dibawa kemana-mana (portable), dan hanya sedikit memerlukan
perawatan. Anda tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memperbaikinya jika
ada kerusakan. Anda cukup membaca pedoman yang dikeluarkan pabrik pembuat OHP
untuk menguasai kelemahannya. Anda juga tidak perlu mengikuti kursus membuat
transparansi. Anda cukup menggunakan teknik menjiplak gambar-gambar,
grafik-grafik, chart, atau bentuk-bentuk lain. Yang anda pelukan adalah
prinsip-prinsip dasar mendesainnya agar transparansi anda berhasil membawa
pesan kepada siswa dengan baik dan benar.
Dibandingkan
dengan media lain, OHP memiliki beberapa keuntungan utama yang tidak dimiliki
oleh media intruksional lain, diantaranya:
a.
Mudah
dioprasikan
Peralatan
ini siap setiap saat karena sangat praktis. Anda yang akan melakukan presentasi
tidak memerlukan bantuan orang lain dalam mengoperasikan media ini.
b.
Posisi
pengajar
Karena
OHP dapat ditempatkan di ruangan, guru atau instruktur dapat berhadapan dengan
siswa pada waktu mengajar. Dengan cara ini anda sebagai pengajar lebih leluasa
mengontrol siswa. Di samping itu anda juga dapat menyesuaikan tingkat
pengajaran anda sendiri menurut kondisi kelas atau ruangan.
c.
Tidak
perlu merubah cahaya lampu
Tidak
seperti alat proyeksi lainnya, OHP dapat digunakan dalam kelas yang memiliki
cahaya lampu normal. Ini memungkinkan anda dapat memelihara kontak mata dengan
siswa selama mengajar. Oleh karena itu pada umumnya OHP dapat digunakan dalam
ruang kelas, aula, gedung pertemuan atau laboratorium manapun. Dengan demikian
siswa dapat mencatat penjelasan-penjelasan anda pada waktu pengajaran
berlangsung karena lampu ruangan tidak perlu dipadamkan atau diredupkan.
d.
Hemat
waktu
Mempersiapkan
chart atau diagram yang rumit sebelum masuk ke kelas akan dapat menghemat waktu
mengajar anda. Artinya, anda bisa lebih banyak memberikan input, diskusi, atau
Tanya jawab dengan siswa dengan bahan transparansi yang telah dikerjakan
sebelumnya.
e.
Memiliki
efek-efek dinamis
Presentasi
yang menarik, penuh warna, dan dramatis dapat dihasilkan apabila sejumlah
teknik digunakan dalam persiapan visual pada pembuatan transparansi seperti
teknik lapis tindih, penutup, rotasi, dan sebagainya.
f.
Produksi
visual
Anda
sendiri dapat membuat visualisasi dengan bahan-bahan sederhana dan dengan waktu
dan usaha minimal dibandingkan dengan media lainnya.
g.
Dapat
digunakan kembali
Transparansi
yang pernah anda gunakan di suatu kelas dapat di gunakan kembali di kelas lain
atau dalam ksempatan lain tanpa harus repot-repot membuatnya kembali. Anda
dapat pula memakai transparansi tersebut untuk mengulang pelajaran sebelumnya
dengan maksud sekedar mengingatkan siswa tentang pokok-pokok pelajaran yang
telah diberikan.
h.
Mudah
disimpan
Penyimpanan
perangkat keras maupun perangkat lunak dari teknologi OHP ini sangat mudah
dilakukan. Setelah anda menekan tombol “off” nya, anda tinggal menggulung
kabelnya ke tempat yang telah disediakan di OHP tersebut lalu anda tinggal
menutupnya dengan kain atau plastik penutupnya dan OHP anda sudah aman dari
gangguan debu dan gangguan aliran listrik.
Demikian
pula penyimpanan transparansinya sangat mudah dilakukan. Cukup dengan map atau
folder, transparansi dapat disimpan dengan aman asalkan antara satu transaransi
dengan transparansi yang lain diberi kertas untuk menjaga agar satu sama lain
tidak menempel. Ini adalah usaha agar transparansi anda dapat terawat dengan
baik dan tahan lama.
i.
Kemampuan
memproyeksikan benda nyata
Benda
nyata yang transparan seperti penggaris plastik yang transparan dapat di
proyeksikan. Sedangkan benda nyata yang tidak transparan dapat dilihat sebagai
bayangan dari benda tersebut (siluet). Kemampuan ini sangat berguna dalam
memvariasikan atau mengkreasikan transparansi anda. Dalam pelajaran tertentu,
misalnya mengenal bermacam-macam segitiga, maka kemanapun ini dapat
dimanfaatkan sebagai bagian dari kekuatan desain anda.
j.
Kemampuannya
menggantikan papan tulis
Dengan
menempatkan selembar transparansi atau gulungan plastik bening di atas
permukaan kacanya, OHP dapat digunakan mirip dengan sebuah papan tulis. Sebagai
pengganti fungsi kapur tulis di atas papan tulis. Anda dapat menulis di atas
plastik tersebut dengan sebuah alat tulis khusus yang disebut “special felt-tip
pen” atau alat tulis yang biasa anda sebut spidol. Anda cukup menulis dengan
ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan menulis di papan tulis sebab
overhead proyektor akan memperbesar tulisan anda sehingga para siswa dapat
melihat dan membacanya pada jarak tertentu.
k.
Bebas
polusi
Penggunaan
papan tulis yang menggunakan kapur tulis kerap kali membuat penggunanya merasa
sesak napas. Di samping itu kapur tulis juga mengotori tangan. Jika anda
menggunakan OHP maka kedua hal tersebut dapat dihilangkan.
l.
OHP
dapat digunakan oleh siswa apabila ditugaskan menyelesaikan pekerjaan rumah
mereka
Setiap
siswa diberi transparansi dan spidol dan menuliskan pekerjaannya diatas
transparansi tersebut sebelum kelas dimulai. Pada waktu pembahasan pekerjaan
siswa, setiap siswa diminta memproyeksikan transparansinya sambil berdiskusi
dengan siswa yang lain.
m.
Meningkatkan
daya ingat
Dengan
desai dan tata warna menarik akan membuat pesan yang di sampaikan lebih mudah
diingat dan dapat meningkatkan daya tangkap siswa.
n.
Mudah
diperbanyak
Transparansi
yang telah ditayangkan dan mungkin diperlukan oleh siswa dengan mudah
transparansi tersebut digandakan (foto copi) di atas kertas dengan jumlah
sesuai kebutuhan.
4.
Kelemahan-kelemahan
OHP
Media OHP tidak
terlepas dari kekurangan atau kelemahannya. Seperti medium lainnya, kelemahan
OHP tersebut adalah tidak bisa dipakai dalam suatu kondisi atau keadaan
tertentu. Misalnya saja OHP memerlukan tenaga listrik sebagai penggerak kipas
dan penghidup bola lampunya. Di samping itu teknologi OHP hampir dikatakan
selalu bergantung pada plastik bening. Lain halnya dengan papan tulis yang
dapat dipakai dimana saja dan hampir tidak memerlukan pemeliharaan, OHP
menuntut perhatian khusus walaupun tidak sesulit media lain seperti film, video
atau slide suara. Hal ini untuk menghindari kerusakan pada saat medium itu
digunakan.
Kelemahan
lainnya adalah bahwa OHP tidak dapat memproyeksikan tulisan atau gambar
langsung dari buku, majalah-majalah dan sebagainya. Sebelum diproyeksikan
bahan-bahan tersebut harus direproduksi diatas sebuah transparansi. Di samping itu
transparansi hanya dapat menampilkan gerakan-gerakan yang sangat terbatas. Jika
gerakan-gerakan memang sangat dibutuhkan dalam suatu presentasi, film mungkin
lebih efektif.
Akhirnya
pengguna cenderung memakai OHP secara berlebihan karena kesederhanaan dan
kemampuan media tersebut. Terlepas dari kelemahan perangkat keras dan perangkat
lunaknya, para pengguna seringkali belum dapat menggunakan OHP secara maksimal
dan tidak dapat mendesain transparansi dengan baik. Misalnya saja banyak
pengajar sering menuis di atas transparansi dengan ukuran huruf yang terlalu
kecil sehingga siswa yang duduk di agak belakang tidak dapat membacanya dengan
baik dan benar.
II.
Prinsip-prinsip
dasar merancang transparansi
A.
MERANCANG
VISUAL TARNSPARANSI
Transparansi
sebagai suatu usaha visualisasi ide terdiri dari kombinasi antara dua bentuk:
fotografi dan grafis. Fotografi memberikan ilustrasi melalui gambar yang
mewakli realitas subjek atau situasi yang sebenarnya. Sedangkan grafis adalah
representasi dari sebuah subjek yang bersifat simbolik dan artistik. Namun
biasanya didalam perancangan transpransi, bentuk grafis lebih sering digunakan
daripada fotografi.
Keberhasilan
dalam merancang transparansi dapat dicirikan dari kualitas dan efektifitas.
Anda dapt mencapai hal tersebut melalui perencanaan yang hati-hati dan matang,
serta menerapkan teknik-teknik khusus dalam menghasilkan suatu produk
transparansi.
B.
PRINSIP-DASAR
MENGEMBANGKAN RANCANGAN TRANSPARANSI
Tujuan utama
dari komunikasi visual yang efektif adalah mentransmisikan ide-ide, pesan, dan
informasi yang terarah. Agar efektivitas itu terjadi, sebuah visual harus
memberikan ide konsep. Ide-ide tersebut sebaiknya tidak hanya menggunakan simbol-simbol
verbal saja. Untuk melakukan hal ini anda perlu membuat perencanaan rancangan
agar pesan dapat dimengerti oleh siswa dengan jelas dan tepat. Perencanaan
seperti itu sebetulnya tidaklah terlalu sulit dilakukan. Prinsip dasarnya
sangat sederhana dan hasil-hasilnya akan selalu bermanfaat:
1.
Tentukan
dan tetapkan ide. Pertimbangkan dengan baik pesan-pesan yang ingin disampaikan.
Jika mungkin padatkan pesan tersebut menjadi satu ide dasar yang jelas. Plihlah
simbol-simbol visual utama untuk ide tersebut. Simbol itu harus dapat membawakan
imajinasi dan pesan yang akan anda sampaikan kepada siswa.
2.
Kembangkan
simbol-simbol visual sekunder yang bisa mendukung simbol-simbol utama. Diantara
simbol-simbol tersebut haruslah saling mendukung dan sedrhan. Jangan membuat
terlalu banyak simbol visualdalam satu transparansi.
3.
Jika
semua simbol telah anda dapatkan, cobalah susun dan organisasikan tata
letaknya. Ada kemungkinan anda membuang simbol-simbol yang ada dengan
pertimbangan kurang mendukung simbol visual dan tata letaknya. Mungkin jga anda
menemukan simbol visual sekunder yang baru yang dapat mengharmoniskan tata
letak. Keseimbangan adalah kunci utama, artinya anda perlu mempertimbangkan
elemen visual sedemikian rupa sehingga elemen-elemen tersebut membentuk
komposisi yang berarti dan enak dipandang mata.
4.
Tampilkan
suatu kesederhanaan. Setiap visual transparansi harus dibatasi oleh satu konsep
atau topik penting saja. Untuk setiap topik utama, mungkin ada hubungannya
dengan yang kedua dan seterusnya. Hanya elemen-elemen penting saja yang ditampilkan
diatas transparansi. Jangan terlalu banyak mengemukakan informasi atau pesan
dalam satu lembar transparansi. Sebaiknya isi pesan yang disampaikan melalui
transparansi merupakan kunci pembicaraan (key points) atau merupakan kerangka
berpikir yang sistematik.
Pertimbangan-pertimbangan
dasar lain yang perlu anda ingat dalam membuat tata letak transparansi adalah:
a.
Transparansi
belumlah sempurna dan tudak menarik bila tidak dibei warna. Namun ingat warna
juga bisa merusak pesan dan informasi yang disampaikan. Oleh karena itu
hindarkanlah penggunaan warna yang berlebihan.
b.
Kosongkan
sekeliling pinggiran transparansi untuk member kesan nyaman dan longgar.
c.
Hindari
rancangan yang mengutamakan keindahan dan seni tanpa alasan, atau menyimpang
dari tujuan instruksional dan informasional.
d.
Gunakan
visual atau simbol yang berhubungan dengan judul, subjudul, dan inti pesan.
e.
Berikan
suatau penekanan terhadap suatu bagian rancangan dengan maksud agar terlihat
adanya titik perhatian dan menambah minat siswa. Melalui penggunaan ukuran,
perspektif, warna, ruang, jarak, tekstur, dan garis memungkinkan anda bisa
memberikan penekanan yang efektif.
f.
Perhatikan
keseimbangan komposisi antara visual-visual dan visual-kata kalimat. Adanya
keseimbangan tersebut akan menciptakan suatau desain yang menarik. Keseimbangan
komposisi terdiri dari dua jenis keseimbangan yaitu formal dan informal.
Keseimbangan formal diidentifikasikan oleh adanya garis yang memotong
tengah-tengah ruang yang tersedia pada
transparansi sehingga terbagi menjadi dua bagian besar sama besar. Sedangkan keseimbangan informal
merupakan rancangan yang asimetris, artinya penempatan grafis tidaklah kaku
sehingga menimbulkan kesan dinamis dan lebih menarik perhatian audiensi.
g.
Ciptakan
suatu desain sebagai suatu satu kesatuan. Satu kesatuan adalah hubungan yang
ada diantara banyak elemen dari sebuah rancangan dan kesemuanya dianggap
mendukung satu sama lain. Satu kesatuan dapat dicapai dengan cara memberikan
tanda panah, garis, warna, tekstur, jarak, ruang, dan sebagainya.
h.
Pastikan
arah dan tujuan yang jelas dari desain yang anda buat. Anda harus selalu
bertanya apakah tujuan transparansi Anda telah jelas akan arahnya sesuai dengan
pesan yang dibuat, pehatikan tujuan yang telah dibuat sebelum Anda membuat
apapun diatas tansparansi.
i.
Ciptakan
keharmonisan semua elemen atau komponen tata letak desain. Usahakan elemen yang
ada bisa saling melengkapi dan hindari adanya elemen yang saling bertentangan.
Organisasikan dan rangkaikan elemen-elemen tersebut kedalam suatu pola yang mudah
dilihat, diikuti, dan dimengerti oleh siswa.
j.
Gunakan
chart,bagan, gambar foto bila kemungkinan agar bisa mengurangi jumlah tulisan.
Anda dapat menggunakannya ketika Anda akan menjelaskan tentang:
Ø Proses, prosedur, siklus, fakta, data, data perbandingan, bagan
alur (flow chart), table matriks, daftar grafik (balok, cakram, kordinat,
kurva).
Ø Hubungan ruang peta.
Ø Hubungan dalam struktur-bagan, diagram, sketma.
Ø Hubungan waktu-jadwal-gannt chart.
Ø Hubungan keluarga-bagan silsilah.
Ø Contoh transparansi yang jelas telah jadi:
Untuk
lebih mudah Anda merancang suatu seri desain transparansi perlu kiranya
menggunakan semacam Story board untuk lebih mudah mengembangkannya.
Teknik Dasar
Pembuatan dan Penyajian Perangkat Lunak Overhead Transparency (OHT)
Langkah Anda ketika akan
memproduksi sesuatu tranparansi tidak kalah
penting dari langkah dan proses perancangannya. Keduanya memang harus
dianggap sebagai suatu kesatuan untuk mencapai suatu produk akhir yang
diinginkan. Bila Anda ingin mulai memproduksi suatu transparansi maka banyak
hal yang harus dipertimbangkan agar Anda betul-betul siap melakukannya. Hal ini
sangat penting bagi siapa saja yang akan melakukannya termasuk anda yang
mungkin sudah terbiasa mengerjakannya. Beberapa hal penting yang patut
diperhatikan antara lain:
1. Tujuan
Hakikat suatu
tujuan perlu dijelaskan dengan akurat. Artinya apa yang Anda harapkan dari
siswa setelah mengajar harus gamblang disebutkan. Pembuatan suatu tujuan harus
tetap kepada persyaratan tujuan yang baik, yaitu mengandung unsur ABCD (Action,
Behavior, Condition, Degree atau Standard).
2. Siswa
Pengenalan siswa
mutlak dioerlukan terutama dari ciri-ciri atau karakteristik, pengetahuan dan
keterampilan awal yang mereka miliki dalam hubungannya dengan pengajaran Anda.
3. Biaya
Bila Anda
memproduksi transparansi tanpa bantuan dana dari tempat kerja atau organisasi
Anda sendiri maka selayaknya perlu dipertimbangkan matang-matang ketersediaan
uang yang Anda miliki.
4. Tenaga
teknis
Perlu atau
tidaknya bantuan dari orang lain atau seorang tenaga ahli tergantung kepada
kemampuan yang Anda miliki, anggaran yang tersedia, sedikit atau banyaknya
desain yang harus diproduksi, dan tingkat kesulitan desain transparansi Anda.
5. Peralatan
Kebutuhan peralatan tergantung kepada hasil
transparansi yang diperoleh. Apabila Anda hanya membutuhkan selembar desain dan
produk transparansi yang hanya akan digunakan
sekali saja mungkin Anda tidak perlu memanggil seorang ahli grafis untuk
merancangnya. Anda mungkin cukup membeli spidol berwarna dan penggaris untuk
menghasilkan suatu transparansi yang menarik. Tetapi jika Anda merencanakan
untuk menghasilkan serangkaian atau seri transparansi yang akan digunakan
berkali-kali dan dalam jangka waktu lama maka tentu Anda harus mempersiapkan berbagai peralatan dan fisilitas yang memadai
untuk menghasilkan produk yang terbaik.
Agar mendapatkan hasil yang profesional,
siapkanlah sekaligus peralatan yang diperlukan dalam membuat rancangan agar
Anda terbiasa bekerja dengan peralatan dasar tersebut. Beberapa
perlengkapan tersebut antara lain:
a. Penggaris
T-Square
b. Penggaris
panjang dan penggaris segitiga
c. Pelengkung
garis
d. Pensil
e. Karet
penghapus
f. Cairan
penghapus
g. Spidol
6. Fasilitas
Hal ini termasuk
berbagai pendukung yang Anda butuhkan walaupun segala keperluan pembuatan
grafis sudah terpenuadapun beberapa fasilitas yang memang dibutuhkan untuk
mencapai hasil produksi yang diinginkan, antara lain:
a. Tenaga
listrik
b. Kertas
dan karton
c. Thermal
copier
d. Komputer
e. Waktu
yang tersedia
A. Dua
Macam Teknik Produksi OHT
Overhead
tranparency dapat diproduksi dengan beberapa metode dan teknik. Pada prinsipnya
Anda mengenal dua macam teknik umum untuk menghasilkan suatu transparansi,
yaitu teknik pembuatan secara langsung dan teknik pembuatan secara tidak langsung. Namun apapun metode yang Anda
gunakan hanya ada satu aturan dasar yang berlaku untuk semua teknik yaitu Anda
harus yakin bahwa bahan visual dapat dilihat dan dibaca dengan baik apabila
transparansi tersebut diproyeksikan.
1. Teknik
pembuatan secara langsung
Cara langsung
adalah menuliskan atau menggambarkan seketika pada saat Anda mengajar didepan
kelas. Cara ini dapat Anda gunakan apabila Anda menggunakan “write on film”, jenis ini khusus
menghasilkan transparansi tanpa bantuan mesin atau plastik berbentuk gulungan.
2. Teknik
pembuatan secara tidak langsung
Teknik secara
tidak langsung relatif beragam cara pembuatannya yaitu mulai dari yang paling
mudah dan sederhana hingga yang paling kompleks serta melibatkan peralatan
canggih. Teknik termudah dan sederhana adalah dengan menuliskan atau menggambar
di atas lembar plastik transparansi bening atau plastik biasa untuk penutup
meja. Teknik pembuatan seperti ini dikenal dengan istilah Write-On.
Ada beberapa
cara yang dapat dilakukan dengan menggunakan teknik tidak langsung, yaitu:
a. Thermal
transparancies (Thermofax)
b. Photo
copier transparency film
c. Computer-printed
transparencies (computer-generated).
v Cara
cepat menghasilkan Transparansi
Sering kali cari tidak langsung
merupakan suatu cara yang terbaik dalam mempersiapkan materi transparansi
sebelum pelajaran dimulai. Salah satu cara yang kerap kali dipakai dalam
menggunakan cara tidak langsung adalah dengan menjiplak. Menjimplak gambar
secara langsung ke transparansi merupakan cara yang mudah untuk menghasilkan
sebuah transparansi. Semua gambar dapat dijiplak dengan syarat Anda harus sabar
dalam melakukanya, apalagi gambar-gambar yang memilki lekuk-lekuk yang detail
dan rumit.
v Memperbaiki
Penampilan dalam Menggunakan OHP
Melakukan suatu persentasi dengan
OHP tidaklah sulit namun Anda perlu sedikit latihan dan memerlukan beberapa
tips yang dapat membantu. Ada dua prosedur yang dapat Anda ikuti dalam
menggunakan OHP mulai dari tahap perencanaan dan persiapan kegiatan-kegiatan
yang mendahului persentasi. Pertama, Anda harus mengembangkan unit-unit
presentasi. Kemudian kedua, Anda harus memilih bahan-bahan persentasi yang
membantu pencapaian tujuan atau objektif dari unit pelajaran atau persentasi,
dan pencapaian kebutuhan serta minat para siswa. Oleh karena itu agar OHP dapat
digunakan secara efektif, penggunaanya harus cocok dengan kebutuhan materi
persentasi. Bahan-bahan yang diperokyeksikan hendaknya memenuhi kriteria sebagai
berikut:
·
Adanya tujuan umum dan
tujuan khusus dari persentasi
·
Memberikan pengalaman
nyata
·
Membangkitkan motivasi
dan minat
·
Mengembangkan
keteraturan berpikir
·
Memperjelas arti dan
kata-kata baru (jika ada)
·
Memberikan variasi
dalam belajar
·
Menghemat waktu
presentasi
·
Memberikan
pengalaman-pengalaman yang tidak dapat diperoleh dengan baik oleh media lain
·
Diusahakan agar selalu
baru dan sesuai dengan kondisi saat itu
·
Dipersentasikan dengan
susunan yang masuk akal
·
Diusahakan jelas,
logis, singkat, mudah dibaca, dan atraktif.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Nana
Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media
Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algensindo
2.
Arif
S, Sadiman Msc, dkk. 2006. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
3.
Satriawan,
Denny, dkk. 2008. Computer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar